Thursday 17 October 2013

Baby, Good Night.. [Two Shot]



Cast: 
  • SangHyuk
  • Hongbin
  • Other members as Cameo

Genre: Romance

Rating: T (PG-13)

WARNING: YAOI!

Summary : Hyuk dan Hongbin, yang notabene adalah 2 maknae di VIXX, selalu tampak akur satu sama lain. Namun, ada sebuah rahasia yang tak boleh bocor jika ia ingin VIXX terus bersatu.







“Hyung ? Kau lihat jam tanganku yang baru tidak? Aku tidak bisa menemukannya..” Hyuk menggaruk kepalanya sambil berjalan ke arah Hongbin yang sedang merapikan rambutnya. Hongbin mengernyit dan menoleh kepada sang maknae yang tampak kebingungan. 


“Bukannya kemarin kau pakai ? Coba kau ingat – ingat, sepulangnya kita fansigning kemarin, kau letakkan di mana? “ ucap Hongbin sambil menatap Hyuk yang tampak berpikir keras. Tiba – tiba Hyuk nyengir dan melesat pergi. Hongbin mendecak dan menggelengkan kepalanya. ‘Dasar maknae pelupa…’, batin pria yang di daulat sebagai visual VIXX itu.


“Hyung, aku sudah menemukannya!” teriak Hyuk entah dari mana.


“Ya! Han Sang Hyuk! Jangan teriak teriak di dorm!” balas sang leader, N, tak kalah kencang.


“Hyung juga berteriak, kenapa aku tidak boleh?” terdengar suara protes Hyuk. Hongbin cepat cepat berjalan keluar dari kamarnya untuk melerai sang leader dan sang maknae sebelum mereka berdua bertengkar lebih parah.


“Hyung, Hyuk-ah,  geumanhae(hentikan)…” ucap Hongbin saat melihat N akan menjitak Hyuk. N mendelik pada Hongbin yang tiba-tiba muncul.


Ne, geumanhae(Ya, hentikan). Kalian seperti anak kecil saja..” tambah Ravi yang berjalan mendekat ke arah N. Mata hitam N beralih pada sosok Ravi lalu mendengus pelan.


“Kau ini bukannya membelaku, malah meledekku…” rajuk N. Hyuk dan Hongbin merinding saat melihat kedua hyungnya yang memang sudah menjalin hubungan sejak beberapa bulan yang lalu itu. Hongbin cepat-cepat menarik Hyuk ke kamarnya.


“Hii~Menjijikan! Ish !” rutuk Hyuk sambil menggosok-gosokan kedua lengannya. Hongbin memperhatikan Hyuk dan terkekeh kecil.


“Kau ini… Seperti kau tidak manja saja..” ucap Hongbin sambil mengacak rambut Hyuk. Ia berjalan ke arah lemari pakaiannya dan meraih sebuah jaket dan memakainya.


“Hongbin-a~ Hyuk-a~ Kajja, manager hyung sudah menunggu kita..” tiba tiba Ken menyembulkan kepalanya dari balik pintu dan menatap kedua dongsaengnya itu.


“Jaehwan, ayo!” suara Leo menimpali kata-kata Ken. Hyung nomor tiga-nya itu mengangguk dan mengekor Leo yang berjalan ke pintu. Hyuk meraih salah satu jaket Hongbin dan memakainya.


“Pinjam ya, hyung~ Hehe…” ucap Hyuk lalu segera menyusul Ken dan Leo. Hongbin hanya pasrah melihat jaketnya dipinjam Hyuk, lalu ikut menyusul hyung-hyung dan maknae kesayangannya itu.




Di sebuah jalanan yang terlihat lumayan lenggang, tampak sebuah van silver melintas dengan kecepatan sedang. Tak ada yang tau van tersebut berisikan 6 member sebuah boyband baru bernama VIXX, ditambah seorang manager yang menyetir. Di dalam, Hongbin melihat Hyuk yang tampak menguap dan meggosok kedua matanya. Ia tersenyum kecil dan mengusap rambut Hyuk.


“Kau mengantuk?” bisik Hongbin, mengingat keempat hyungnya yang lain sudah tertidur lebih dulu. Hyuk hanya mengangguk & kembali menguap. Hongbin terkekeh pelan dan menarik kepala Hyuk agar bersandar di bahunya. Hyuk tampak tak terlalu menyadarinya.


“Tidurlah. Hyung akan membangunkanmu nanti..” ucapnya. Hyuk mengangguk dan tak sampai 5 menit Hyuk sudah terlelap. Hongbin tersenyum dan melihat keluar jendela, menatap lampu-lampu jalan yang menjulang tinggi. Tangan kanan Hongbin menyentuh dada sebelah kirinya. Ia bisa merasakan jantungnya berdegup kencang. Diliriknya sang maknae dari sudut matanya dan mengehela nafas, bimbang.


Eotteokhe?” gumam Hongbin, seolah bertanya pada sang rembulan yang mengintip malu malu dari balik awan. Sang rembulan hanya balik menatapnya dalam hening dan menemaninya di sepanjang perjalannya kembali ke dorm.




“Uung~” Hyuk menggeliat dan mengusap kedua matanya. Hyuk tampak terkejut saat ia menyadari dimana ia berada.


Joheun achim, Hyuk-ah..” Hyuk menoleh dan mendapati Hongbin berdiri di ambang pintu sambil tersenyum. Hyuk tampak bingung dan menggaruk kepalanya.


“Hyung, bagaimana aku sampai kesini?” tanya Hyuk. Hongbin terkekeh dan duduk di depan Hyuk.


“Kau tak ingat? Semalam kan hyung membangunkanmu…” ucap Hongbin sambil tersenyum.Hyuk membentuk huruf “O” dengan bibirnya. Hongbin terkekeh dan mengacak rambu tHyuk, lalu berjalan ke kamar mandi dan mengunci pintunya. Hongbin menatap bayangannya di cermin dan terkekeh pelan.


“Kau ini pembohong hebat.. Kkk…” gumamnya sambil tersenyum lemah.


#Flashback


“Hongbin-a, bangunkan saja dia..” ucap N dengan suara serak khas seseorang yang baru saja bangun. Hongbin menggeleng pelan sambil tersenyum.


“Aku akan menggendongnya ke atas... Kasihan dia, sepertinya ia lelah sekali..” ucap Hongbin pelan. N terdiam ragu, namun akhirnya ia mengangguk pelan.


“Ah,hyung? Tolong jangan bilang padanya kalau aku menggendongnya ke atas, ne? Bilang saja aku membangunkannya ..” tambah Hongbin, yang dibalas anggukan kepala dari N yang langsung menyusul Ravi yang menunggu di depan lift. Hongbin menatap wajah Hyuk yang diam-diam  ia sukai dan tersenyum kecil. Ia pun beranjak dari duduknya dan menggendong Hyuk di punggungnya. Ia melangkah perlahan, takut membangunkan pria yang masih tertidur di punggungnya itu.


Sesampainya di dorm, hanya terlihat Leo yang sedang menghabiskan banana milknya. Ia hanya menatap kedua maknaenya itu datar, namun ia tahu apa artinya semua perilaku Hongbin pada Hyuk, yang mengingatkannya pada perasaannya yang tak tersampaikan pada Ken. Leo menghela nafas lalu kembali masuk ke kamarnya.




“Hhh…” Hongbin menghela nafas pelan sambil menatap wajah Hyuk yang masih tertidur pulas. Ia menyelimuti tubuh Hyuk sambil tersenyum pahit. ‘Aku tidak bisa mengatakannya…’ batin Hongbin. Namun, ia juga merasa dadanya sesak tiap kali melihat Hyuk berdekatan dengan para fangirl, takut jika Hyuk jatuh cinta pada salah satu dari mereka.


“Hyuk-a… Eotteokhae?” gumamnya. Tanpa sadar, tangannya mengelus pipi Hyuk sambil memikirkan apa yang seharusnya ia lakukan.


Saranghae…” gumam Hongbin. Ia mencondongkan tubuhnya, dan mengecup ringan bibir Hyuk. Hongbin langsung merasakan wajahnya memerah, jantungnya pun berdetak kencang, seakan ia habis mengikuti lomba lari marathon. Hongbin cepat cepat merebahkan tubuhnya di atas kasurnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, sampai pada akhirnya ia pun tertidur.


#End Flashback


Wajah Hongbin kembali memerah saat mengingat kejadian semalam. Ia langsung membasuh wajahnya yang tampak memerah.


“Hyuung~ cepatlah keluar, aku mau mandi~” teriak Hyuk dari luar kamar mandi. Hongbin membasuh wajahnya sekali lagi dan meraih handuk di dekatnya.


Ne, jankkanman!” teriak Hongbin sambil mengeringkan wajahnya. Ia segera membuka pintu dan mendapati Hyuk berdiri di depannya sambil memanyunkan bibirnya.


“Hyung ini lama sekali…Oh, hyung juga dipanggil Leo hyung..” ucap Hyuk. Hongbin hanya mengangguk lalu melangkah keluar dan mencari Leo, yang ternyata sedang menunggunya bersama dengan ketiga member lain di meja makan, yang merangkap sebagai meja rapat. Jantung Hongbin berdetak kencang, was was. ‘Mengapa hyungdeul berkumpul? Bukankah hanya Leo hyung yang memanggilku?’ batin Hongbin. Ia pun berusaha menenangkan diri dan memantapkan hatinya.


“Ada apa, hyung?” tanya Hongbin sambil mendekati keempat hyungnya.


“Duduklah… Ada yang harus kita bicarakan” ucap N selaku leader. Hongbin mengangguk dan duduk tepat di hadapan N.


“Hongbin-a, jujurlah, kau menyukai uri maknae, kan?” jantung Hongbin seperti berhenti berdetak saat itu juga ketika telinganya menangkap pertanyaan N.


“B-bagaimana-“


“Aku bisa melihat perubahanmu, terutama pada Hyuk.” Potong Leo. Hongbin lupa, hyungnya yang paling pendiam itulah yang menjadi ‘mata’ dan ‘telinga’ untuk N.


“Dan Leo memberitahuku tadi pagi. Kami menyukai perubahanmu yang menjadi lebih dewasa, namun kami takut jika suatu saat keadaan akan berubah. Yang ingin kutanyakan, apa kau sanggup memendam perasaanmu lebih lama lagi? Karena sejauh yang kutahu, Hyuk masih menyukai sosok seorang yeoja. Kau juga tahu kan bagaimana reaksinya saat melihatku dan Ravi? Aku tak tahu bagaimana untuk mengatasi hal ini, karena hanya kalian berdua yang bisa menyelesaikannya..” kata-kata N bagai pisau yang menghujam dada Hongbin. Perih dan sesak.


“A-aku tahu… Aku akan berusaha mencari jalan keluarnya tanpa membuat kita terpecah..”balasnya sambil menatap keempat hyungnya satu per satu sambil tersenyum kecil.


“Aku tahu ini berat untukmu… Maaf…” N kembali berujar sambil tersenyum kecil untuk menguatkan Hongbin. Hongbin tercekat. Matanya memanas. Ia hanya mengangguk sambil berusaha menyembunyikan wajahnya. Satu persatu hyungnya mulai meninggalkannya agar tidak membuat Hyuk curiga.


“Aku mengerti.” Hongbin mendongak dan menemukan Leo berdiri di sampingnya. Leo meremas pelan bahu Hongbin, lalu meninggalkannya. Dadanya terasa makin sesak. Ia tak sanggup menahannya lagi. Ia beranjak dari kursinya dan menatap keempat hyungnya.


“Hyung, aku pergi dulu sebentar…” ucap Hongbin lirih. N, Ravi, Leo dan Ken saling pandang, lalu serempak mengangguk padanya. Hongbin tersenyum kecil dan berjalan keluar dari dorm, dan berjalan menuju rooftop apartemen tempat dormnya berada.




Hongbin duduk bersandar pada dinding yang melindungi tangga darurat dari terpaan hujan ataupun salju. Ia menatap kosong langit di atasnya yang berwarna biru cerah tanpa awan sedikitpun yang menghiasinya. Nafasnya sudah mulai teratur setelah berlari melewati entah berapa puluh anak tangga tadi. Otaknya mulai memutar kembali kata-kata N dan Leo tadi.


“Aarrgghhh~!! Eotteokhae…” Hongbin berteriak frustasi. Rasanya ia ingin menangis..


“Hyung? Gwaenchana?” Hongbin terkejut dan menoleh mendapat Hyuk berdiri tepat di sampingnya. Ia cepat cepat berdiri sambil tersenyum.


“Hyung gwaenchana..” jawab Hongbin sambil menunduk dan menepuk celananya, sekaligus menghindari tatapan Hyuk.


Tapi.. Kalau hyung tak apa apa, kenapa hyung menangis?” ucap Hyuk, khawatir. Hongbin tersentak dan buru buru mengusap kedua pipinya. Bahkan ia sendiri tidak sadar ia sempat menangis.


“Hyung… Hyung hanya merindukan eomma… Haha..”. ‘Bohong lagi…’ batin Hongbin. Sebenarnya ia tersiksa karena harus berbohong di depan orang yang biasanya menerima ia apa adanya..


Geotjimarayo, hyung.. Jika bukan hal penting, tidak mungkin hyungdeul berkumpul untuk bicara, kan?! Hyung, jujurlah.. Apa kau sudah tak percaya lagi padaku?” Hyuk ikut frustasi memikirkan apa yang terjadi pada hyungnya itu, sementara Hongbin syok. ‘Ternyata tadi ia sempat melihat..’ batinnya. Hongbin memalingkan wajahnya. Ia mengepalkan kedua tangannya sampai buku-buku jarinya memutih. Hyuk menatap Hongbin putus asa. Ia benar benar khawatir. Ia tak mau hal buruk menimpa hyungnya itu.


“Hyung!’


“Aku menyukaimu!” kata kata itu melincur begitu saja dari mulut Hongbin. Hongbin menatap Hyuk putus asa.


“Aku menyukaimu, Sang Hyuk-a.. Aku mencintaimu..” ulang Hongbin. Tubuhnya lemas, air matanya meluncur turun melewati pipinya. Hyuk terpaku. Ia tak mau mempercayaiapa yang baru didengarnya.


“Hyung, kau tidak serius kan? Katakan kau hanya bercanda!” Hyuk meraih kedua lengan Hongbin dan mengguncangkannya. “Hyung!”


“Tatap mataku dan coba kau katakan apa aku bisa bercanda!” Hongbin berteriak dan menatap kedua bola mata jernih milik Hyuk nanar. Air matanya turun makin deras. Hyuk melepaskan kedua tangannya dari lengan Hongbin & menatapnya tak percaya.


“Kau gila, hyung! Kau gila!” ucap Hyuk lalu berlari turun, kembali menuju dormnya. Hongbin mengikuti kepergian Hyuk dengan matanya. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya & berteriak frustasi. Hancur sudah.. batin Hongbin. Semuanya sudah hancur..



 To Be Continued~~

Eotteohke?! Uri Kongbinnie~ T^T
Penasaran ga sama kelanjutan mereka? Kkk~
Geokjeonghajima, second partnya bakal segera di post kok ;;)

No comments:

Post a Comment