Sunday 27 October 2013

Baby, Good Night.. [Two Shot] [Last Part]


Cast: SangHyuk, Hongbin (VIXX)

Genre: Romance

Rating: T (PG-13)

WARNING: YAOI!

Summary : Hyuk dan Hongbin, yang notabene adalah 2 maknae di VIXX, selalu tampak akur satu sama lain. Namun, ada sebuah rahasia yang tak boleh bocor jika ia ingin VIXX terus bersatu.

 Previous :

“Kau gila, hyung! Kau gila!” ucap Hyuk lalu berlari turun, kembali menuju dormnya. Hongbin mengikuti kepergian Hyuk dengan matanya. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya & berteriak frustasi. Hancur sudah.. batin Hongbin. Semuanya sudah hancur..

================================================================================



“Han Sang Hyuk! Jawab aku!” N tampak kesal menghadapi Hyuk yang bungkam semenjak ia kembal isetelah menyusul Hongbin. Hyuk tetap bungkam. Ia bahkan tak mau menatap N sedikitpun.


“Argh! Terserah padamulah! Aku hanya ingin membantumu menyelesaikan masalahmu!” N berteriak kesal lalu berlalu dari hadapan Hyuk, di ikuti Ravi dan Ken atas permintaan Leo.


“Han Sang Hyuk, aku tahu kau terkejut dengan pernyataan cinta Hongbin yang tiba tiba dan tidak masuk akal, tapi setidaknya cobalah mendengar penjelasannya, karena aku tahu bagaimana perasaanya…” Hyuk menatap Leo tak percaya.


“Aku juga sama seperti Hongbin dan Ravi.. Aku juga rela melupakan perasaanku jika orang yang kucintai tidak bisa menerimaku.. Dan kurasa Hongbin akan melakukannya, selama kau bahagia.” Ucap Leo. Otak Hyuk mendadak memutar kembali semua kenangannya dengan Hongbin, semua hal yang Hongbin rela lakukan untuknya. Tiba tiba hatinya dirasuki rasa bersalah karena berteriak pada Hongbin.


“Kau ingat? Sepulang fansigning kemarin, ia menggendongmu kemari, hanya karena ia tak tega membangunkanmu karena kau terlihat sangat lelah. Ravi dan hyung belum tentu mau melakukannya  jika Hakyeon atau Jaehwan yang seperti itu. Lihat bagaimana dewasanya dia saat bersama denganmu.Semuanya hanya kerenamu. Ia akan hancur saat kau sa-“


“Hyung, cukup…” Hongbin, yang sudah berada di hadapan Leo dan Hyuk entah sejak kapan, memotong kata kata Leo sambil tersenyum tipis. Leo menatap Hongbin, lalu berlalu dari hadapan kedua maknae itu.


“Hyuk-a.. Dengarkan hyung..” ucap Hongbin saat Hyuk hendak beranjak dari tempatnya.


“Hyung tau kau terkejut dan marah pada hyung. Hyung minta maaf. Hyung tak akan memintamu membalas perasaan hyung.. Lupakan saja semua kata kata hyung tadi..Tapi, hyung mohon, jangan tinggalkan hyung.. Jadilah adik kecil hyung.. Asalkan kau selalu berada di sekitar hyung, itu pun sudah cukup bagi hyung..” jelas Hongbin. Setetes air mata kembali mengalir ke pipi Hongbin.


“Maafkan hyung..” ucap Hongbin lagi, dan diikuti oleh suara langkah kaki Hyuk yang menjauh. 


♪♫♪


Hyuk tidak bisa tidur. Kejadian tadi siang terus bermain di kepalanya. Ia membalikkan tubuhnya dan menatap ranjang di sampingnya. Ranjang yang biasanya diisi oleh Hongbin, kini terisi oleh Ken. Hyuk mulai merasa kehilangan wajah Hongbin yang tertidur pulas kini berganti dengan wajah Ken.


“Aish…  Nan michigetda…” gumam Hyuk sambil menyingkap selimut yang melapisi tubuhnya. Ia beranjak dari ranjangnya dan berjalan ke arah pantry. Namun tubuhnya langsung kaku saat melihat sosok Hongbin yang terduduk di salah satu kursi meja makan. Kedua tangannya menggengam kamera DSLR kesayangannya. Hyuk ragu, haruskah ia tetap ke pantry, atau kembali ke kamarnya?


“Hyuk-a? Kenapa belum tidur?” Hyuk berjengit & menoleh ke belakangnya. N tampak sangat mengantuk, beberapa kali ia menggosok kedua matanya.


“Hyung sendiri kenapa belum tidur?” Hyuk bukannya menjawab, malah balik bertanya pada N. N langsung mendelik tajam pada Hyuk.


“Kau ini menyebalkan sekali.. Kalau ka-“


“N hyung, Hyuk-a .. kenapa belum tidur?” N dan Hyuk serempak menoleh pada Hongbin yang menatap mereka berdua, bingung. Hyuk tampak bingung dan langsung melewati Hongbin begitu saja. Hongbin megikuti Hyuk dengan matanya dan menghela nafas. N menatap Hyuk & Hongbin bergantian, lalu ikut menghela nafas.


“Kuatkan dirimu, ne? Semuanya akan berlalu..” hibur N. Hongbin hanya tersenyum kecil dan mengangguk. Hongbin pun mengarapkan hal yang sama. Hanya saja… Bisakah?


♪♫♪


Entah berapa lama Hyuk berdiam di pantry sambil meminum susu coklat hangat yang sempat di buatkan N sebelum leadernya itu kembali ke kamarnya. Hyuk, yang sudah mulai merasa mengantuk, meletakkan gelas bekas susu coklatnya ke dish washer dan berjalan menuju kamarnya. Namun, Hyuk terpaku saat melihat Hongbin yang tertidur di sofa. Di hatinya terbesit rasa tidak tega, namun ia juga menghargai keputusan hyung terdekatnya itu untuk jaga jarak dengannya.


Hyuk tampak ragu sesaat, namun pada akhirnya ia menghampiri dan membetulkan selimut Hongbin. Matanya menatap wajah hyungnya itu sekilas, lalu matanya menangkap DSLR Hongbin tergeletak begitu saja di atas meja. Hyuk selalu penasaran apa saja yang di foto hyungnya itu, namun Hongbin terus merahasiakan apa isinya.


Tangan Hyuk bergerak meraih DSLR itu dan menyalakannya. Ia menemukan banyak foto member VIXX, Starlight, juga pemandangan alam. Tapi tangan Hyuk mendadak kaku saat ia menemukan banyak fotonya, baik selca maupun candid yang tak pernah ia sadari. Ia cepat cepat mematikan DSLR itu dan berjalan menuju kamarnya.  Ia tak tahu, Hongbin, yang sedari tadi hanya berpura pura tertidur, langsung melihat ke arah pintu yang seharusnya menjadi kamarnya dan Hyuk.


“Seandainya kau tahu, aku melakukannya karena aku ingin melindungimu.. “ gumam Hongbin.


♪♫♪


One week later …


“Hyung, apa kau melihat Hongbin hyung?”, Hyuk berjalan mendekati Ravi yang sedang tertawa tawa dengan N.


“Hongbin? Tadi dia di pinggir sungai.  Coba kau lihat disana ” sahut Ravi. Hyuk hanya mengangguk dan berjalan ke arah sungai. Hari ini tepat seminggu sejak kejadian yang membuat Hyuk & Hongbin menjauhi satu sama lain. Hari ini, yang kebetulan adalah hari libur untuk VIXX,Hyuk ingin memperbaiki hubungannya dengan Hongbin. Sesampainya di sungai, Hyuk mendapati Hongbin sedang memotret ikan ikan yang berenang bebas di sungai. Hyuk sedikit gugup, mengingat sudah lama sejak ia terakhir kali berbicara dengan Hongbin.


“Hyuk-a, waeyo?” Hyuk tersadar dari lamunannya dan menatap Hongbin yang berada tepat di hadapannya. Hyuk sempat gelagapan, namun ia dengan cepat menguasai diri.


“Aku mau bicara dengan hyung.” Ucap Hyuk kaku. Hongbin tersenyum dan mengangguk.


“Aku tahu tempat yang nyaman untuk bicara… Kajja, ikut hyung..” ucap Hongbin, lalu berjalan mendahului Hyuk ke bawah sebuah pohon besar dengan akar akarnya yang menyembul dari tanah. Hongbin duduk di salah satu akarnya dan memotret beberapa kali.


“Hyung..” panggil Hyuk yang pada akhirnya memilih untuk duduk di samping Hongbin. Hongbin menurunkan kameranya lalu menatap Hyuk.


“Hyung, mianhae aku sempat berteriak padamu. Aku juga sempat berkata kasar padamu..” ucap Hyuk. Hongbin tersenyum, namun tidak mengatakan apapun, seolah membiarkan Hyuk terus berbicara. Tangannya bergerak untuk meletakkan kameranya di tanah kering tak jauh dari kakinya.


“Selama seminggu ini, aku terus memikirkan hal ini.. Awalnya aku pikir ketiadaan hyung tidak akan terlalu berpengaruh padaku.. Tapi ternyata aku salah.. Aku perlahan mulai merindukan perhatian perhatian kecil yang hyung berikan padaku.. Aku merindukan ucapan selamat pagi & selamat malam dari hyung.. Aku merindukan hyung yang selalu menenangkanku saat mengalami mimpi buruk.. Aku merindukan melihat wajah hyung yang tertidur pulas saat aku tidak bisa tidur .. Aku –“ Hyuk terdiam saat Hongbin tiba tiba memeluknya.


“Hyung jauh lebih merindukanmu dari yang kau tahu..” bisik Hongbin. Hyuk tercekat. Dadanya terasa sesak. Hyuk balas memeluk Hongbin erat dan membenamkan wajahnya di bahu Hongbin. Matanya terasa panas.


“Hyungie.. Jinjja geuriwoyo(Aku benar benar merindukanmu)..” Hyuk menangis sesenggukan, menyesal karena sempat menjauh dari hyung yang paling menyayangi dan memperhatikannya itu.


“Aigoo.. Uljima.. ” Hongbin menepuk punggung Hyuk, berusaha menenangkannya. Ia berulang kali mengatakan ‘gwaenchana..’ di telinga Hyuk untuk meyakinkannya bahwa pria ber-dimples itu baik baik saja.


“Hyungie.. Mianhae..” ucap Hyuk lagi saat tangisnya mulai mereda. Hongbin menatap wajah Hyuk dan tersenyum. Dihapusnya jejak jejak air mata di pipi Hyuk.


“Gwaenchana.. Sudah, jangan menangis lagi.. Hyung di sini untuk menjagamu .. “ ucap Hongbin sambil mengacak tambut Hyuk.


“Mmm.. Hyungie ada 1 hal lagi yang kusadari selama aku jauh darimu …” aku Hyuk. Hongbin menatap Hyuk penasaran.


“Mwotji?” tanya Hongbin. Hyuk tampak bimbang, lalu menghela nafas.


“Aku.. Aku merasa separuh dari diriku hilang saat hyung tidak berada denganku .. Dan aku baru menyadari bahwa aku .. Aku juga .. Jatuh cinta pada hyung..” wajah Hyuk langsung memerah. Ia langsung menunduk, menghindari tatapan Hongbin, sementara Hongbin sendiri masih berusaha mencerna kata kata Hyuk, sebelum akhirnya tersenyum bahagia.


“Hyukkie.. Jinjjayo?” Hongbin mencoba memastikan pernyataan cinta Hyuk tadi. Hyuk hanya mengangguk, tak berani untuk berbicara. Hongbin menggenggam kedua tangan Hyuk, bahagia. 

“Geuraeyo.. Nae namjachingu dwaejullae?” Tanya Hongbin lembut. Baik Hongbin maupun Hyuk, keduanya merasa perut mereka bergejolak bahagia. Hyuk tersenyum malu malu dan mengangguk pelan.


“N-ne, hyung..” jawab Hyuk sambil mendongak dan menatap wajah Hongbin. Hongbin tersenyum lembut & mengusap pipi Hyuk.


“Gomawo.. Saranghae..”ucap Hongbin, lalu mengecup pipi Hyuk ringan. Hyuk terbelalak, wajahnya memerah lagi. Ia buru buru menutupi pipinya dengan kedua tangannya, sementara Hongbinterkekeh senang.


“Hyungie~ Nappeujwo~” rajuk hyuk. Hongbin mengacak rambut Hyuk sambil tertawa. Ia bersyukur ia tidak melakukan hal-hal gila selama seminggu terakhir ini..


“Kajja, hyungdeul mungkin mencari kita..” ajak Hongbin sambil meraih DSLRnya yang sempat ia telantarkan. Hyuk mengangguk dan berdiri. Hongbin meraih tangan Hyuk dan menggenggamnya erat. Hyuk yang tak tahu harus berbuat apa hanya diam, membiarkan Hongbin menuntunnya kembali ke villa yang sengaja di sewa CEO Jellyfish Ent.untuk artis artisnya beristirahat.


♪♫♪


“Hyuk-a.. Minggu kemarin, kau yang membenarkan selimut hyung, ne?” tanya Hongbin sambil melirik ke arah si maknae yang mendadak salah tingkah.


“N-ne.. Dari mana hyung tau?” jawab Hyuk pada akhirnya. Hongbin terkekeh pelan dan mengeratkan genggaman tanganya.


“Kau tau, hyung hanya pura pura tertidur.. Hyung juga tahu, kau melihat isi kamera hyung, kan?” ucap Hongbin sambil menggoyang-goyangkan DSLRnya. Wajah Hyuk bersemu merah. Ia mengangguk dan menunduk tak berani menatap wajah Hongbin. Hongbin mengehentikan langkahnya & berdiri di depan Hyuk. Tubuh Hyuk membeku. Hongbin selalu melarangnya melihat isi kameranya. Ia takut Hongbin marah padanya. Jantung Hyuk berdebar kencang, seperti akan copot dari tempatnya.


“Hyuk-a, lihat wajah hyung..” ucap Hongbin lembut. Takut-takut, Hyuk mengangkat wajahnya dan menatap wajah hyungnya. Namun ia tak melihat kekesalan di wajah Hongbin. Hongbin malah menatapnya geli lalu mencubit hidung Hyuk gemas.


“Kau ini menghancurkan rencana hyung saja … Tadinya foto foto itu mau hyung jadikan video saat ulang tahunmu. Tapi, kalau begini caranya.. Hyung harus mencari hal lain dong? Kkk~ “ ucap Hongbin sambil tertawa kecil. Hyuk lega sekaligus merasa bersalah.


“Mian, hyung.. Habis aku kan penasaran. Kau selalu menunjukkan hasilnya pada hyungdeul yang lain, tapi malah merahasiakannya dariku..” jelas Hyuk. Hongbin tersenyum dan mengusap punggung tangan Hyuk dengan ibu jarinya.


“Gwaenchana, hyung mengerti kok…” jawab Hongbin. Hongbin kembali berjalan menyusuri pinggir sungai. Sesekali ia melirik Hyuk yang asik memperhatikan pantulan sinar matahari di permukaan air sungai. ‘Hyung akan selalu melindungimu..Hyung janji..’ batin Hongbin. Di eratkannya genggaman tangannya pada tangan Hyuk lalu tersenyum kecil.


♪♫♪


“MWO?!” N, Ravi dan Ken kompak menyerukan hal yang sama dengan ekspresi yang sama pula. Hongbin dan Hyuk menahan tawanya, namun benar benar terdiam saat melihat Leo yang tetap menatap mereka datar.


“K-kalian…Apa?!” tanya N lagi. Ia masih belum bisa menerima penjelasan Hongbin tadi. Hongbin dan Hyuk serempak mengangguk.


“Hyuk pacarku sekarang ..” ulang Hongbin lagi. Wajah Hyuk kembali memerah. Ken, Ravi dan N speechless.


“Aku turut bahagia untuk kalian” Hyuk dan Hongbin menoleh ke arah Leo yang balik menatap mereka berdua.


“Gomapseumnida, hyung~“ jawab Hyuk dan Hongbin serempak. Leo mengangguk, seolah berkata ‘sama-sama’


“Huwaaa~ Baby Hyukku sekarang jadi milik orang lain~!” seru N tiba tiba. Hongbin, seolah bisa melihat apa yang akan terjadi, langsung menarik Hyuk ke kamar mereka dan mengunc ipintunya. Hongbin menempelkan jari di bibirnya , menyuruh Hyuk untuk diam sambil tersenyum jahil. Hyuk mengangguk sambil tertawa tanpa suara saat mendengar N hyung yang ribut memanggilnya.


-END-



Uri HyukBinnie akhirnya bersatu muehehe~ <3
Eotte? Bagus ngga? Mian ya kalo jelek u_u
Comment juseyo~ Author bikin FF-nya penuh perjuangan di sela sela pelajaran nih... /jangan ditiru wkwk

2 comments: